Sunday 12 January 2020

Fisrt Impression Nyobain Jalan Tol Pekanbaru - Dumai (Review)

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh



Hai Gaiss... welcome to 2020. Ini postingan pertama aku di tahun ini. Aku ingin sedikit berbagi cerita tentang liburan akhir tahun bersama keluarga. Nothing special but interesting to share. Woooo....

Tidak berlama-lama aku ingin langsung cerita aja ya... let's move on...

Tepatnya pada tanggal 01 Januari 2020 pagi kami sekeluarga beserta rombongan keluarga kakak-adiknya Papa memutuskan berkunjung ke Duri. Sebuah Kota di Kabuaten Bengkalis, Kecamatan Mandau, Riau. Perjalanan menuju ke Duri menghabiskan waktu sekitar 3 jam dari Pekanbaru.

Kami meluangkan waktu untuk pergi bersilaturrahmi dengan keluarga Alm. abangnya Papa yang beberapa bulan lalu sudah mendahului kami semua :') Al-Fatihah. Seneng dan alhamdulillah banget, bisa ketemu lagi dengan Umi (istrinya Alm. Pak Dang), sepupu-sepupuku beserta keponakan aku yang masih unyu-unyu... hehe.

Kegiatan selama di Duri selain heboh makan lamak basamo (makan enak bersama) di rumah Umi :D, kami juga berkeliling melihat perkembangan usaha dua toko adik-adik sepupu aku dan  juga menyempatkan diri pergi ziarah ke makam Alm. Pak Dang aku. Alhamdulillah semuanya baik dan anak-anaknya udah pada mandiri. Sukses selalu adik-adikku...

Nah, dalam perjalanan menuju ke Duri, kami tertarik untuk nyobain Tol pertama yang ada di Riau yaitu Tol Pekanbaru-Dumai. Berhubung dalam rangka libur natal dan akhir tahun katanya penggunaan jalan tol lagi GRATIS!! Akhirnya kami rombongan pada nyobain tuh jalan Tol.

Gratis siihh emang gratiss... tapi ya...hahaha (Hari gini?? gratis?? wkwkw )

Info Nyobain JALAN TOL PEKANBARU - DUMAI ni gaiss...

Bagi temen-temen dari Pekanbaru yang penasaran pengen melewati jalan Tol Pekanbaru - Dumai, sebenarnya jalan Tolnya masih belum selesai 100%. Belom sampe Dumai. Tapi jalan tol udah mulai di buka sejak 23 Desember 2019 lalu untuk umum pada bagian rute seksi 1 gitu. 

Rutenya adalah dari persimpangan Muara Fajar, Kota Pekanbaru dan keluar di Simpang Perawang. Mulai buka dari pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB untuk jenis kendaraan golongan I atau nonbus.

Bagi yang belum tau dimana persimpangan Muara Fajar, kalian pasti tau simpang bingung Palas kan?? naahh...tinggal lurus aja terus. Ntar sepanjang jalan bakal banyak nemu rambu-rambu proyek pengerjaan jalan tol di pinggir jalan dan rambu-rambu dimana arah jalan tol nya. Udah deh...kalau udah nemu tinggal masuk jalan area tol.

Selesai??

Belum...haha

Jika ingin masuk jalan tol kita kudu nyiapin kartu atau e-money tol. 

Lah katanyaa gratis. Kok nyiapin duit? Macam mana ini?? wkwk. 

Kan sudah aku bilang, di dunia ini mana ada yang gratis. Pipis aja bayar, minum aja bayar. Gimana lah bambang nii berharap gratis terus. ahah.

Nah, bagi sobat-sobat yang baru PERTAMA KALINYA nyobain tol jangan khawatir dimana dapetin kartunya.

Cara dapat kartunya, sobat tinggal masuk aja terus hingga ke gerbang tol, nanti disana akan banyak kakak/abang dari pihak bank yang menawarkan untuk beli kartu e-money tol nya. 

Harganya hanya Rp. 50.000 dan kita langsung dapat kartunya. Simple. Sudah termasuk saldonya sebesar Rp.30.000. Saldo gak dipotong karena masih tahap percobaan alias GRATIS!!! Jadi ini yang dimaksud gratisnya ya. Ahahahha... Jadi kalau dikira-kira harga kartunya dua puluh ribu + saldo tiga puluh ribu. 

Btw, juga ada yang bilang bisa dapat kartu e-tol nya di indomaret/alfamart gitu tapi waktu itu aku langsung beli di gerbang tol nya aja karena kan awalnya cuma coba mau lewat jalan tol aja. Ehh ternyata sudah ada yang standby jual kartunya disana.

Begini penampakan kartunya...





Review...

Soal jalan Tol nya aku gak bisa munafik dan jujur no kaleng-kaleng ni ya... 

Untuk kecepatan udah pasti lebih cepat lewat jalan tol dibanding jalan biasa yang kita tempuh. Jalan mulus, lurus, keren dan pemandangan juga bersih. Untuk lama perjalanan normal dari Pekanbaru s/d Simp. perawang yang biasanya rata-rata menghabiskan waktu sekitar 20 menit tapi karena kemaren aku coba lewat tol itu asli cuma sebentar banget rasanya, mungkin sekitar 7 menitan ampe 10 menit ya kayaknya. Memangkas setengah waktu perjalanan. Belum lagi digadangkan ntar Pku-Dumai yang biasanya 4 sampai 5 jam bisa jadi 2 jam saja.

Dan ada yang aku suka dari jalan tol nya disini. Kiri - kanan jalan dibuat tinggi seperti bukit-bukit yang ditanami rata oleh rumput-rumput hijau gitu.  Seperti bukit teletabis, cantik. Apalagi aku suka banget pemandangan yang asri hijau-hijau gitu. Mantap...

Bagi yang penasaran, aku sedikit mengabadikan momen di jalan tol nya. Mumpung hari lagi cerah dan awan yang menawan waktu itu. Jangan lupa kunjungi Youtube aku yang ala-ala kadar ini ya gaes, like, comment and subscribe... Hehhe




Over all gak ada yang mengecewakan dari jalan Tol ini. Cuma tetap masih gak nyangka aja, kenapa harus ada jalan tol?? dan mengapa harus bayar?? mengapa tidak gratis untuk semua orang?

Mengapa jalan bagus dan lancar masih diperuntukkan untuk orang yang mau bayar dan berduit (komersil)??? terus, apakah kalau tidak punya duit kudu lewat saja sana dijalan yang jelek dan macet?? tapi kan kita juga ingin menikmati fasilitas itu?? bukankah kita semua mempunyai hak yang sama untuk dapat menikmati fasilitas negara yang juga dibikin pakai uang rakyat secara cuma-cuma??

Mengapa pembuatan jalan tol tak ada kendala pembangunan/keuangan bahkan digesa untuk cepat selesai sementara jalan di daerah-daerah khususnya pedalaman masih jauh dari kata layak??

Apakah rakyat bener-bener bahagia?? Tak ada hati yang tersakiti ketika pembebasan lahan masyarakat saat tol ini dibangun? Apakah ekosistem sekitar tetap terjaga oleh aktivitas manusia?? Semuanya baik baik sajakah??

Tapi mengapa??

Mengapa begini dan begitu?? mengapa kita harus bayar untuk bisa memakai jalan di negara kita sendiri?? padahal dari duit rakyat bangunnya, pakai keringat anak negeri bangunnya...Semua dari negeri tapi mengapa masih belum bisa kita merasakan keadilan yang sama. Huhu

Jayalah selalu negeriku.

Dari ku yang masih belum menemukan jawaban dan masih berpikir untuk apa dan demi kepentingan apa semua ini ada...

Semoga kebijakan pemerintah memang benar-benar tepat dan baik adanya. Jangan lupa terus berdoa dan berusaha. Wassalamualaikum.












Yang menulis tidak lebih baik dari yang membaca

Tuesday 24 April 2018

Go to Padang Mangateh (BPTUHPT Padang Mengatas) Payakumbuh



Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh


Padang Mangateh Payakumbuh



Yaii... aku mau menyambung cerita yang aku posting beberapa waktu lalu, kalau ada yang penasaran ceritanya apa, bisa kok langsung baca dan klik disini aja ya. Btw, setelah meninggalkan Taeh Bukik kami semua enggak langsung pulang tapi malah nyambung langsung jalan-jalan lagi. Wkwk.

Disini malah Bapak-Emaknya yang kepengen jalan-jalan mulu, lah kami yang anaknya sebenarnya udah capek juga. But kalau emang mau, ya tinggal gas aja kan. Hehe. Hasil dari cerita-cerita, kami memutuskan untuk pergi ke Padang Mangateh yaitu tempat peternakan sapi yang katanya punya padang rumput yang luas gitu. 

Ohh... my to the God....

Ciyusssss??? padang rumput luas?? Lahh bukannya cuma ada diluar negeri toh??

Nah, pada penasaran khaaan seperti apa Padang Mangateh yang hype abis dijamannya itu??

Yang penasaran langsung cek baca disini ke-amazing-an tempat ini yaw...

..

Sunday 22 April 2018

Pengurusan Surat Keterangan Bebas Narkoba (SKBN) di Pekanbaru


Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh


Mumpung suasana di Kota Pekanbaru lagi hujan-hujan gini ditambah weekend pas banget terinspirasi buat nulis seputar informasi publik. Kali ini aku mau ngasih informasi buat masyarakat Pekanbaru khususnya untuk para pencari kerja dan semua yang sedang membutuhkan yang namanya Surat Keterangan Bebas Narkoba (SKBN).

Aku sendiri membuat SKBN dengan tujuan untuk melamar pekerjaan. Tes ini aku lakukan sekitar sebulan yang lalu. Ya... begitulah proses selanjutnya yang akan dihadapi bagi seorang lulusan sarjana ini :") fresh graduated. Hiks Hiks. 

SKBN sendiri sering sekali menjadi salah satu syarat administrasi dalam melamar pekerjaan. Aku pribadi sempat bingung mau tes bebas narkoba dimana. Secara aku belum pernah sama sekali melakukannya. Pas tanya ke Papa, katanya dilakukan di rumah sakit atau di rumah sakit kepolisian.

Iseng-iseng nyari di google, ternyata infonya masih kurang lengkap gitu menurut aku, mulai soal tempat tes narkoba, biaya yang dikeluarkan dan sebagainya. Maka dari itulah aku berinisiatif untuk membuat postingan ini agar sobat-sobat yang ingin melamar pekerjaan tidak bingung-bingung lagi. Hehe.

Kemudian, banyak yang menyarankan untuk tes bebas narkoba di rumah sakit yang biayanya itu lumayan mahal, kisaran dari harga seratusan ribu hingga tiga ratusan keatas. Rasanya sayang banget gitu kan ngeluarin duit sebanyak itu untuk satu surat yang hanya bisa sekali kegunaannya.

Oke...gak berlama-lama, pengurusan Surat Keterangan Bebas Narkoba (SKBN) di Pekanbaru berdasarkan informasi yang aku dapat sebelumnya  yaitu dilakukan di klinik Pratama Kantor BNNP Riau atau di RS Bhayangkara Polda Riau. Informasi itu aku dapatkan di twitter resminya BNNP Riau Official (@BNNP_Riau). Setelah tau lokasi terdekatnya dimana, aku memilih melakukan tes di Klinik Pratama saja. 

Aku sendiri melakukan tes bebas narkobanya di Klinik Pratama Jl.Pepaya No. 65, di Kantor BNNP Riau. Bagi yang masih gak tau Jl. Pepaya itu dimana, Sobat tinggal cari aja Plaza Citra Matahari gak jauh kok dari Matahari, disamping Matahari ntar ada jalan yang tinggal lurus aja dan disebelah kanan sobat bakalan nampak baliho besar tentang jauhi narkoba gitu. Sampai deh di kantor BNNP Riau.

Ketika sudah sampai, tinggal masuk aja ke kantornya dan nanti bakal disuruh isi kayak buku tamu gitu dan ditanya apa keperluan kita. Kebetulan waktu itu hape aku diminta sama petugas yang sedang jaga dan disuruh buka note melalui Hp. Wkwk. Ternyata note hp aku diisi si petugas langsung dengan alat-alat yang harus aku beli untuk keperluan tes dan syarat membuat SKBN. Syaratnya hanya menyiapkan:

a. Pas foto (4 x 6) 1 lembar 
b. Fotokopi KTP 1 lembar

Kemudian aku diarahkan petugas untuk membeli alat-alat tersebut sendiri ke toko alat-alat kesehatan atau apotek di Jl. Jend. Ahmad Yani. Semua biaya yang aku keluarkan untuk membeli alat-alat tesnya adalah Rp. 75.000. Berikut alat-alat yang aku beli:


Monotes 5 Parameter, 1 buah


Pot Urine 100ml, 1 buah

Proses menjalani tesnya tidak sulit, sobat hanya perlu mengikuti intruksi dari petugas yang akan melakukan pengecekan terhadap kita. Pastinya kita akan disuruh ke kamar kecil dan mengambil sampel urine kita sendiri dan dimasukkan ke dalam pot. Setelah semua pemeriksaan selesai kita tinggal menunggu suratnya keluar. Dan selesai deh semuanya. Suratnya terdiri dari dua lembar. Tidak perlu menunggu lama. Berikut contoh suratnya:


Contoh Surat SKBN


Dan ternyata setelah surat selesai tidak ditambah biaya-biaya lagi. Jadi semua biaya yang dikeluarkan untuk tes ini hanya Rp. 75.000 saja. Setidaknya gak semahal di rumah sakit. Hehe. Aku sempat bertanya kepada petugas yang memeriksa aku, bisa gak kalau surat ini dilegalisir atau diperbanyak untuk mendaftar ke perusahaan/instansi atau tempat lainnya. Dan jawabannya  kalau surat SKBN ini hanya bisa digunakan untuk sekali pakai. Ya digunakan hanya untuk satu tujuan atau dua tempat yang bersamaan saja karena di surat ini akan ditulis tujuan kita melakukan tes bebas narkoba untuk melamar pekerjaan ke instansi atau perusahaan apa. Bisa satu atau dua tempat sih kata petugasnya itupun kalau bersamaan. 

Nah, jadi begitu sobat cara pengurusan untuk membuat Surat Keterangan Bebas Narkoba di Pekanbaru. Kalau untuk di RS Bhayangkara atau rumah sakit lainnya, aku masih belum tau apakah sama prosedurnya atau gimana. Mungkin itu saja yang dapat aku informasikan, semoga bermanfaat buat semua khususnya untuk warga Kota Pekanbaru. Wassalam.







Saturday 21 April 2018

Taeh Bukik di Payakumbuh


Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh


Bukik Taeh dari Ketinggian



Hai...haii...jumpa lagi. Dua minggu yang lalu tepatnya pada tanggal 07 April 2018 aku bersama keluarga dan saudara-saudaraku menyempatkan diri untuk menghadiri resepsi pernikahan salah satu saudara Papa di Payakumbuh. Resepsinya meriah dan tetiba jadi baper sendiri, aduuuuhh...haha.  

Btw...yang paling aku suka kalau ngeliat acara pernikahan adat minang itu selain segala pernak-pernih dan pakaian yaitu acara tari-tarian yang ditampilkan oleh tuan rumah. Unik. Paling geregetan kalau udah liat yang namanya tari piring. Rasa-rasa sakit tapi gak berdarah...eeaakkkk....:D Nah,bagi sobat-sobat yang masih penasaran dengan tari piriang adat minang Sumatera Barat, bisa liat di Youtube channel aku ya, klik disini. Dengan video ala kadarnya aja sih. Hehe.

Back to the topic, jadi keesokan harinya kami sekeluarga beserta Tente, Om dan sepupu mampir ke suatu tempat untuk refreshing gitu. Pengen jalan-jalan menghabiskan waktu bersama. Tujuan pun dialamatkan ke Taeh Bukik. Masih daerah Payakumbuh kok. Gak jauh-jauh amat dari kampung ternyata. 

Menuju lokasi hanya memanfaatkan google map dan untuk memastikan tujuannya gak salah, kami sedikit bertanya-tanya sama orang sekitar. Untung gak nyasar alhamdulillah. Ternyata ketika sampai lokasi kami gak bisa lagi untuk sampai puncak Bukik Taeh, karena emang diperuntukkan untuk olahraga terjun payung dan mobil emang gak bisa masuk lagi.

Alhasil, kami semua memilih bermanja ria di Rumah Bako Cafe & Resto Taeh Bukik. Enak banget disini. Pas disamping cafe ada rerumputan cukup luas dan langsung menghadap ke beberapa view yang epik banget. Jadi, hamparan sawah dan deretan bebukitan terlihat jelas dari sini. Indah!! Masya Allah dah pokoknya. Udara yang sejuk sambil menikmati segelas kopi hangat cocok banget disini. wkwk.


Ibu dan Papa 


Lagi menikmati kopi  dan teh hangat


Bersama Saudara


Fatimah dan Ibu


Setelah memesan makanan dan minuman yang disediakan oleh cafe, gak lupa aku mengabadikan momen-momen bersama keluarga. Sambil menunggu makanan datang, kami semua ikutan swa foto, bermain, lari sana lari sini, liat sana liat sini. Hehe Adik-adikpun kelihatan senang banget bisa main di rerumputan sambil menikmati pemandangan alam. Ditambah lagi cuaca yang sedang sejuk-sejuknya. Pas banget!

Apin dan Mamat Adikku


Aku dan Ibu


Fatimah dan Ibu


Tek In dan Ibu


 Rara sama Pak Etek Al


Rara dan Ibu


Diseberang cafe tersebut, juga terdapat taman loh, dinamakan Tombak Garden. Disebelah taman ini ada homestay bagi yang pengen menginap. Lumayan juga sih ada tamannya, bisalah kalau ada yang pengen foto-foto untuk feed instagram agar lokasi fotonya gak monoton itu-itu aja.


Fatimah dan Rara


 Fatimah


Ini ada beberapa foto narsis kami ketika berada di Bukik Taeh Payakumbuh bersama saudara-saudara aku,hehe. Bisa di scroll aja terus sampai bawah. Mana tau ada yang mau mampir kesini kan.





Rani, Fatimah, Yunik,Sarah, Aku dan Iik





Candid





 Pose dulu :D








Berikut cuplikan video keseruan aku bersama keluarga di Taeh Bukik
Please, keep on watching Guys!!



Mungkin, itu aja yang aku share. Walaupun ketika sampai diatas aku sempat flu karena alergi dingin, tapi gak terlalu mengganggu aktifitas aku disana bersama keluarga. Rasanya puas juga berkumpul disini. hehe. Kami disini dari sekitar jam 9-nan pagi sampai jam 12 siang. Cukup lama karena menunggu sodara-sodara yang lain datang.

Cerita-cerita ternyata Etek aku malah rekom ke tempat wisata lain lagi setelah ini. Haha. Kalau penasaran, ikutin aja terus cerita dari aku ya.... hihi. Much Love. Wassalam.


Monday 16 April 2018

My Acne Story and Daily Skincare Routine


Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh


Skincare


Hallo... dikesempatan kali ini aku pengen share hal yang baru. Jujur belum pernah rasanya posting about beauty apalagi tentang  skincare dan produk-produk wanita seperti make-up dan sebagainya. Mengingat aku juga bukan ahlinya dibidang kecantikan kayak gini :D Tapi karena ada beberapa teman yang bilang wajah aku udah gak jerawatan lagi dan mereka juga sempat bertanya-tanya pakai produk apa sih? beli dimana? dan bla bla bla. Dari dasar itulah aku baru terinspirasi untuk menulis ini, sebenarnya bukan rahasia kok, ditambah lagi setiap cewek pasti ingin terlihat cantik.

Apa itu Skincare?

Skincare itu adalah perawatan untuk kesehatan kulit dengan menggunakan produk-produk tertentu. Mengingat semakin bertambahnya usia, mulai dari memasuki masa pubertas hingga dewasa, banyak sekali masalah yang dihadapi oleh cewek maupun cowok perihal 'kulit' khususnya aku. Mulai dari permasalahan kulit wajah, badan, rambut dan berbagai hal lainnya. 

Tentunya kita membutuhkan kiat-kiat khusus agar kulit tetap terlihat sehat, segar dan bersih setiap saat. Apalagi kulit wajah adalah salah satu penunjang penampilan pertama yang pastinya nomor satu untuk selalu diperhatikan. Ya gak?? Hehe. Dan hadirlah skincare untuk memberikan nutrisi bagi kulit agar lebih terawat dan sehat.

Yang paling rentan dan bikin gak percaya diri itu adalah kulit wajah. Mulai dari ditumbuhi jerawat, komedo, wajah kusam, gosong terkena sengatan matahari, kulit oily, dry skin dan segala macam permasalahan kulit wajah lainnya. 

Untuk mengatasi segala permasalahan itu maka tidak heran banyak sekali produk-produk pembersih atau skincare tersebut yang dijual dipasaran. Tentunya ketika memilih produk kita harus cermat dan teliti dalam memilih. Pilihlah produk yang sesuai dengan kebutuhan kulit, harga dan pastinya non produk-produk yang mengandung bahan-bahan membahayakan seperti merkuri, hydrokuinon dan zat-zat lainnya. Jangan terpedaya dengan harga yang murah, instan, tidak tertera masa kadaluarsa, BPOM dan halal.

My Acne Story...

Pengalaman aku pribadi, produk skincare sudah aku kenal sejak aku SMP. Aku masih ingat dulu  itu pakai facial wash-nya Biore yang dibelikan oleh Ibu di supermaket agar wajah bisa lebih segar gitu. Sebelumnya mah cuma pakai sabun mandi lifeboy. Ditambah lagi dulu aku masih aktif-aktif di sekolah, berada diluar ruangan, kulit yang terkena debu dan tersengat matahari. Itu semua udah gak asing lagi buat aku dan udah kayak jadi makanan sehari-hari. Haha. Tapi yang namanya belum sadar sama perawatan ya hanya memakai produk yang dibelikan oleh Ibu saja. 

Memakai satu produk saja ternyata tidak cukup bagi aku, hingga ketika kelas 3 SMP aku dilanda jerawat yang menurut aku cukup parah hampir memenuhi seluruh wajah aku, komedo dan oily banget. Disitu aku sempat stres dan nyobain berbagai macam produk. Mulai dari yang tradisional seperti air beras, masker bengkoang, jeruk nipis dan produk-produk herbal yang dijual di pasaran sampai produk yang ada di drugstore. Masalah jerawat itu gak berhenti disitu dan berlanjut hingga SMA. 

Aku masih berusaha mencari produk skincare yang cocok buat aku dan mencoba serangkaian paket lengkap skincare yang ditawari mbak-mbak SPG. Produk yang pernah aku pakai seperti serangkaian produk perawatan pond's, tul jie, mustika ratu, la tulip, viva, melanox, wardah, oriflame, garnier dan lainnya. Namun ya gitu, semuanya tidak ada yang memberikan hasil maksimal, bekas jerawat gak kunjung hilang, komedo masih ON kayak kulit landak :'(. Entah aku yang gak pandai pakai produknya atau emang wajah ini yang bebal gak bisa pakai produk apapun. Handeeeeh. Dulu sampai pernah terbeli produk yang ternyata salah satu produk tidak berizin BPOM.

Itu produk jadinya tidak terpakai semua, karena produk yang baru dipakek beberapa hari atau beberapa minggu langsung bikin breakout parah. Kemudian hanya jadi museum di kamar, bahkan beberapa teman atau saudara sengaja minta produk yang udah kagak aku pakai lagi ntu. Wkwk. 

Kemudian dikelas dua SMA aku beralih ke krim dokter A hasil rekomen dari tetangga. Dokter kulit A ini cukup banyak peminatnya di Pekanbaru dan dari luar kota. Alhamdulillah kulit wajah berangsur membaik gak jerawatan parah lagi saat itu walaupun bikin kantong kering perawatannya. Hehe. Lamanya menggunakan krim dokter itu hingga aku kuliah. Kemudian sempat berhenti sekitar setahunan, mencoba lagi pakai produk biasa karena udah gak jerawatan lagi, pakai produknya viva toner, pelembab wardah , melanox sunscreen dan facial foam ponds... campur gitu. Awalnya kagak ada masalah tapi ternyata  lama-lama wajah aku komedoan dan kusam walaupun jerawat batu emang kagak nongol lagi.

Ketika magang kuliah aku sempatkan diri untuk mencoba ke dokter kulit yang lain, yaitu dokter kulit B di Pekanbaru juga, rekomen dari sohib aku. Awalnya cuma ikut peeling treatment, diajakin gitu, tapi lama-lama tertarik dan konsul langsung deh. Pilihan perawatan lanjutan jatuh pada dokter B. Aku konsul sama dokter kulit tersebut tentang permasalahan kulit yang aku rasakan, kemudian dikasih resep dan diberi paket cream+sabun untuk dipakai setiap hari. Tempat prakteknya rame dan cukup banyak ternyata teman -teman aku yang melakukan perawatan disana. Pantes wajahnya sehat gitu kan. 

My Daily Skincare Routine...

Nah, berikut rahasia tentang daily skincare routine yang aku lakukan di rumah :


 Cleanser (Facial Foam, Facial Wash, Sabun Wajah)


Pertama, aku menggunakan cleanser atau sabun pencuci muka yang berfungsi untuk mengangkat kotoran di wajah. Ini adalah produk yang paling penting sebelum kamu memakai produk skincare lainnya atau memakai make-up. Biasanya aku juga sesekali memakai produk facial wash-nya ponds untuk menghemat.

Ada banyak produk cleanser yang dijual dipasaran yang bisa kamu beli. Pilihlah yang sesuai dengan jenis kulit masing-masing. Aku pribadi kebanyakan cocok memakai merek cleanser manapun terkhusus untuk wajah oily dan acne skin.


Toner (Penyegar, Hydrating, Exfoliating Toner)



Kedua, setelah membersihkan wajah dengan sabun, jangan lupa keringkan wajah dengan handuk. Ingat, ketika mengeringkan wajah dengan handuk jangan digosok-gosok ke wajah. Cukup pelan-pelan sambil ditekan-tekan agar kulit tidak iritasi.

Setelah itu, ambillah kapas dan tuangkan toner secukupnya kemudian usapkan sambil ditepuk-tepuk ke wajah. Fungsi toner yang aku pakai lebih kearah untuk menyegarkan, membersihkan kotoran yang masih tersisa dan menetralkan pH kulit wajah agar dapat menyerap nutrisi cream yang akan dipakai berikutnya.

Ada banyak jenis toner itu sendiri, sobat-sobat bisa membaca pada jurnal-jurnal kecantikan tentang toner jenis apa yang cocok.


 Cream Jerawat


Ketiga, setelah toner yang diusapkan kering, maka tinggal dioles krim jerawat tipis-tipis diseluruh area wajah yang berjerawat. Fungsi dari krim yang aku pakai ini agar jerawat gak muncul lagi + menghilangkan bekas jerawat. Kemudian tunggu 10 hingga 15 menit sampai krim meresap ke kulit.

Biasanya setelah toner, bagi pemula bisa digantikan memakai moisturizer atau pelembab. Dulu aku pakai pelembab dari wardah.


Cream Sunscreen (Sunblock)


Keempat, kemudian olesi lagi ke wajah krim sunscreen ini (ditimpa). Berfungsi untuk penangkal radikal bebas atau melindungi kulit dari cahaya matahari dijam-jam yang gak baik untuk kulit. Intinya sih biar kulit kita kagak gosong dan belang. Hehe. Tunggu krim ini sampai kering. Kemudian untuk menghilangkan efek kilapnya tinggal dikasih bedak deh. Di pasaran banyak dijual krim sejenis, pilihlah yang mengandung spf dan gak lengket.


Loose Powder (Bedak Tabur)


Kelima, sebagai finishing aku biasanya memakai bedak tabur Marcks' yang warna cream. Bedak ini baru aku pakai ketika aku kuliah semester 3 karena sebelumnya cuma pakai bedak baby atau bedak tabur dari dokter. Setelah pakai Marcks' jadi suka banget. Ternyata ringan, warnanya natural, murah dan bikin tampilan wajah jadi halus untuk kualitas powder. Ditambah lagi cocok banget untuk kulit aku yang gampang berjerawat. 

Minusnya Marcks' ini memiliki tempat yang gede jadi agak makan tempat kalo dibawa kemana-mana. Untungnya sekarang udah ada dalam bentuk jar kecil, hehe. Ini bedak aku rekomen banget untuk kalian yang lagi perawatan kulit berjerawat. Beberapa kali touch up juga gak apa, jangan takut kayak topeng karena meresap dan menyatu dengan kulit wajah kita.


Lip Balm ( Pelembab Bibir )


Setelah itu untuk sehari-hari di rumah, aku tinggal olesin lip balm dibibir. Berfungsi untuk menjaga kelembaban bibir biar kagak kering. Bisa untuk sebagai base sebelum pakai lipstik matte agar gak retak-retak dan bikin bibir kering.


Body Lotion


Terakhir, akhir-akhir ini aku lebih sering memakai hand body atau body lotion setelah mandi. Ini juga penting katanya biar kulit tubuh tetap lembab. Tinggal dioles keseluruh tubuh. Dulu aku gak ada yang namanya pakai kayak beginian. Karena emang dari sononya aku gampang kegerahan dan keringatan, jadi ketika memakai hanbodi ya karena ikut-ikutan temen. Ternyata malah gak enak, belum kering udah langsung gerah dan lengket-lengket gitu. Belum lagi pas ambil wudu. Lain rasa licinnya. Haha. Buat gak nyaman pakai hanbodi. Makanya gak pernah pakai lagi.

Dan aku mulai pakai hanbodi kembali sejak aku magang sampai sekarang. Karena dulu magang tempatnya full AC dan dingin banget. Kulit aku jadi kering dan setiap hari kudu stay hanbodi juga di dalam tas. Sekarang jaga toko juga tiap hari kudu harus dekat kipas terus karena gak tahan gerah :D

Intinya fungsi dari body lotion ini agar kulit kita terjaga kelembabannya, ternutrisi dan pastinya supaya cerah deh. Wkwk... 


 Night Cream


Kalau untuk malam hari, aku menggunakan krim malam sebelum tidur. Aku baca-baca di jurnal kecantikan bahwa kulit akan lebih baik menyerap nutrisi ketika kita tidur dimalam hari, saat-saat kulit beregenarasi. Nah, kayaknya krim malam juga penting banget yak. Hehe. Berfungsi mencerahkan dan vitamin buat kulit.

Di pasaran banyak juga produk krim malam atau sleeping mask untuk menutrisi kulit, bahkan ada serum-serum anti aging dan sebagainya. Belum lagi cream eye nya biar mata gak cepet keriput dan terlihat segar.

Berikut urutan skincare yang aku gunakan sehari-hari:

PAGI    : Cleanser - Toner - Krim Jerawat - Sunscreen - Bedak
SIANG : Cleanser - Toner - Sunscreen - Bedak
Malam  : Cleanser - Toner - Krim Malam

Selain itu, sekali sebulan aku melakukan peeling acne treatment, yang katanya berfungsi untuk mengurangi jerawat, komedo, exfoliating dan mencerahkan kulit. Hasil yang aku dapatkan cukup memuaskan. Wajah sudah lebih mulus, gak kusam lagi dan jerawat pergi, Hehe. Memang masih ada jerawat kecil-kecil sesekali kalau mens, tapi cepet hilang dan kempesnya. Kalau dikata bisa putihan sih enggak jamin ya, mungkin lebih kepada kembali ke kulit aslinya. Apalagi kulit aku memang under tone.

Fuuuuuuiiiicchhhhhh.... banyak juga ternyata yaa aku cerita. Haha.

Kesimpulannya sampai saat ini aku masih puas dengan hasil yang aku rasakan. Menggunakan produk-produk yang dijual di drugstore gak memperlihatkan hasil seperti yang aku rasakan sekarang. Malah makin parah. Dari produk yang murah hingga yang mahal pernah aku coba. Sampai nyerah mau nyari skincare apalagi. 

Sudah setahun aku menggunakan krim dokter ini. Memang gak instan hasilnya tapi memuaskan, langsung cocok diawal pakai. Dan sampai saat ini belum terpikir untuk ganti krim lagi atau coba-coba krim lainnya. 

Daaaaah ya,  sudah mengantuk ini :D mungkin itu saja yang dapat aku share. Semoga bermanfaat. Wassalam.


Saturday 14 April 2018

Jalan-Jalan bersama Sohib


Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh





Yap... beberapa waktu lalu tepatnya tanggal 01 April 2018 aku dan beberapa orang teman-temanku menyempatkan pergi ke suatu tempat wisata yang gak asing lagi bagi warga Pekanbaru khususnya yaitu Teluk Jering- Pulau Cinta di Kampar. Ini adalah kali ke-2 aku pergi ke tempat wisatanya. Bagi yang kepo cerita aku sebelumnya, bisa klik disini.

Pergi bersama teman-teman kali ini terkesan mendadak yang diputuskan sekitar H-2 sebelum keberangkatan. Mungkin karena efek belum pernah jalan bareng. Mumpung semua pada stay di Pekanbaru dan belum ada yang pernah pergi kesana kan, jadinya pergi melala. Setidaknya jalan-jalan bisa mengembalikan mood yang acak kadut dan sedikit melupakan beban hidup yang ada. *ya kaleeee* Hehe

Sebenarnya lebih pengen melala yang ada kemping-kemping kayak di air terjun atau di pulau begitu. Tapi sampai sekarang belum kesampaian. Apakah ada yang mau ngajak aku join? Haha. Pengen banget soalnya, temen yang mau ngajakin gak ada :’(

But, kemanapun pergi aku suka asalkan bisa bikin refreshing, duit cukup, kendaraan ada dan waktu ada. Haha. Jujur jiwa petualang sejak dulu masih melekat, dulu sering ikutan pramuka atau event yang sampai kemping berhari-hari, tersengat matahari sampai kulit gosong pun gak terhiraukan apalagi anak-anak kan.

Namun, entah mengapa jiwa petualang seperti itu udah tenggelam, dikarenakan aktivitas kali ya, izin orang tua dan hal-hal yang lainnya banyak menjadi pertimbangan. Beda sama mereka-mereka yang anak rantau atau anak cowok yang bebas mau kemana aja :D Oh God, take me back like that once!! Sekarang mah jalan-jalan kebanyak sama keluarga. Tapi gak papa, bahagia juga kok, gak semua orang kan bisa menyempatkan waktu bisa menghabiskan waktu bersama bareng keluarga. Alhamdulillah.

Nah, yang ikutan ke Pulau Cinta itu awalnya hanya aku, Nadia, Anika, dan Afri.  Kami berempat dengan modal nekat. Trus cerita-cerita juga ke geng kos kece alias anak-anak cowok kelas kalau kami ingin pergi jalan-jalan dan ternyata mereka mau ikutan juga.

Namun keesokan harinya ketika mau pergi ada aja gitu halangannya, hampir-hampir kagak jadi pergi :D Anika gak ada motor karena tba-tiba adiknya ingin pergi survei dan aku emang dari awal mau nebeng Anika karena motor yang dipakai Adik aku. 

Entah udah jalannya Allah kasih, pas banget  si Muthi mau ngajakin aku jalan liat event gitu tapi akhirnya kagak jadi karena si Muthi juga mau ikutan ke Teluk Jering. Yeeayy alhamdulillah aku jadinya punya tebengan dan motor untuk Anika yang masih galau. Hehe.

Kami pun cuss ke kos cowok nanyai jadi kagaknya mereka pergi. Eh malah ternyata motor mereka kagak cukup juga. Motor mereka juga kurang satu. Rencana pergi jam 11 siang malah berangkat jam 3 sore. Ahaha. Lama kesana kemari, telpon sana sini pinjam motor tapi nihil.

Motor untuk berangkat gak cukup jadinya anak cowok gak ikutan, dan motor mereka yang satu-satunya itu dipinjamkan ke kami biar jadi berangkat. Terus mikir-mikir, ini yang berangkat orangnya ganjil. Terasa gak enak kalau yang pergi itu jumlah orangnya ganjil. Akhirnya kami paksa lah si Irvan ikutan temani kami, kan enak ada anak cowok kalau ada apa-apa dijalan. Merasa terlindungi gitu. Hihi.

Itu dia sekelumit kisah jalan-jalan dadakan yang penuh drama sebelum berangkat. Hahaha. But over all aku senang bisa berbagi waktu untuk jalan bersama.



Ini ketika makan siang yang dilakukan di sore hari. 


Sampai di lokasi kami mencari tempat lesehan untuk makan, bingung mau makan dimana, kagak bawa tikar. Apalagi tempatnya rame bener. Akhirnya lesehan di rerumputan dekat kebun sawit. Haha. Kebetulan kami dijalan sempat berhenti beli nasi bungkus dikarenakan beberapa dari kami belum ada yang makan siang. Jadinya makan siangnya sore hari, makan basamo. 


Ini dia view kami berempat


 Kami berlima
Muthi, Nadia, Anika, Afri dan Aku


Lagi duduk diujung perahu ketika mengitari sungai 
dan daerah sekitar yang cantik banget


Besama Muthi


Walaupun pergi bareng sama Muthi terkesan tiba-tiba tapi seneng akhirnya bisa jalan bareng setelah lama disibukkan dengan urusan masing-masing. Muthi awalnya ngajakin aku liat event  pagi harinya tapi aku yang kagak bisa ikutan karena udah terlanjur janji pergi bareng teman-teman aku. 

Cerita-cerita... aku katakan akan pergi ke Pulau Cinta dan ternyata Muthi ingin ikutan juga. Akhirnya ngajakin si Muthi juga. Dan bisa deh pergi bersama. Cihuuyyy... senengnyaa.... liat eventnya ditunda kapan-kapan kalau ada kesempatan lagi ya Muth. hehe.


Abaikan muka longor sayaahh :D


Candid ter-absurd. Sumpah kalau foto sendiri itu lain awkwardnya :D


Bersama Irvan dan kami-kami
makasi Irvan dah temankan kami :)


Bersama Afri 


Gaya Alayyy...haha


Nah...mungkin itu saja trip yang dapat aku ceritakan. Berharap bisa pergi jalan-jalan lagi bareng teman-teman esoknya.  Jangan lupa bahagia. 

Berterima kasihlah pada mereka yang telah meluangkan waktu bersama. Karena waktu adalah salah satu hal yang amat berharga dari seseorang yang kita ambil dan tak akan pernah kembali lagi. Jadi hargailah setiap watu yang mereka luangkan. Ucapkan terima kasih. Semoga hari-hari kita tetap selalu positif. See yaaa!!! Wassalam.

Aku Demi Kalian, Kalian Demikian


Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh




Alhamdulillah...hari ini aku pengen curhat tentang sesuatu. Memang terkesan childish jika aku share kepada para pembaca, namun setidaknya bisa diambil pelajaran. Aku harap begitu :)

Mungkin bisa dikatakan aku adalah orang yang hanya dekat dengan beberapa orang saja. Berteman pada siapapun itu pasti akan tetapi yang bener-bener banyak menghabiskan waktu bersama berbagi suka duka tentunya akan dianggap lebih dari seorang teman. Bagi aku berteman itu tentang siapa yang tinggal dan mau menerima kita apa adanya selain baik, setia kawan atau hal-hal positif lainnya.

Bersahabat dengan orang-orang, menjalin hubungan baik adalah sesuatu yang amat berarti buat aku, bahkan terkadang aku berusaha untuk bisa melakukan suatu hal terbaik agar orang yang aku sayang bisa senang. Sedikitpun tidak, TIDAK sama sekali aku berharap balasan terhadap apa yang aku beri atau yang aku terima. Jika menyanggupi, semua akan aku coba usahakan.

Tapi bagaimana bila waktu, tenaga, materi dan kesempatan udah kamu usahakan ‘ada’ namun tidak dihargai sedikit saja atau tidak menepati janji yang telah disepakati?? Apa yang dirasakan??

Kecewa...

Mungkin aku gak akan seterlalunya kecewa. Tapi memang saat-saat itu adalah kondisi yang tidak memungkinkan untuk aku seorang diri, ditambah lagi orang-orang terdekat tidak menepati janji sebagaimana mestinya. Jadinya double problem yang bikin suasana hati gak karuan. Entahlah... awalnya aku masih bisa sabar, lebaynya mencoba tegar gak mau mewek. Tapi apalah daya dari sononya emang gampang nangis kalau ada hal-hal yang buat kecewa banget. Sepertinya udah kodrat cewek banget yaa...kalau sedih itu nangis. Huhu.

Memang tidak ada manusia yang sempurna, tidak ada hidup tanpa masalah dan kesalahpahaman. Tapi jika seseorang telah mengupayakan sesuatu apakah harus dicuekin seolah-olah tidak peduli? Ketika kita telah to the point  agar mereka paham pun, seakan-akan mereka tuli dan pura-pura tak tau. Jika mereka berpikir aku bisa melakukan segalanya sendiri untuk apa aku meminta bantuan yang bahkan kita rencanakan bersama? Yang dengan kerendahan hati aku yang meminta tolong padahal ini kesepakatan bersama???

Huffttt...

Jauh...malam itu entah mengapa aku berpikir untuk mencari kegiatan, berniat untuk belajar masak bareng teman-teman dekat. Namun karena kurang satu member yang sedang berada di kampung maka teman-teman yang stay bersama disini menawarkan agar dilakukan ketika formasi sudah lengkap semua. Mereka pada setuju dan sangat bersemangat. Awalnya mungkin hanya kami-kami saja. Tapi mereka merasa kurang seru jika hanya dilakukan oleh kita-kita saja. Maka mereka request untuk dilakukan bersama beberapa anak kelas yang masih stay di Pekanbaru dan itu atas kesepakatan bersama. Masak bareng-bareng dengan menu-menu yang akan dibuat bersama.

Gak ada yang menyulitkan, aku menunggu dan menyempatkan waktuku. Kegiatan dilakukan di rumahku dan bahan makanan Ibuku sediakan. Kita hanya tinggal mengolah. Makasi Ibu....

Mungkin itu adalah saat-saat yang excited banget buat aku karena setelah beberapa waktu gak punya rutinitas khusus lagi semenjak selesai kuliah, jarang ketemu, akan bertemu sohib-sohib untuk masak bareng dan bertemu beberapa teman yang masih stay di Pekanbaru. Kemudian informasi  untuk makan bareng pun disebar ke grup WA kelas h-3.

Hari yang dinanti pun tiba, semua sohib sudah berada disini. Tepatnya hari Sabtu malam 31 Maret 2018 kegiatan akan diadakan.

Aku dan Ibu sudah mempersiapkan semuanya, dari mulai belanja hingga mempersiapkan dan mengolah sedikit bahan makanan berat ketika hari Jumat tengah malam agar keesokan harinya lebih mudah dan bisa lebih cepat.

Pagi Sabtu aku dan Ibu ke pasar lagi, jujur... Ibuku terlihat bersemangat membantu aku mempersiapkan semuanya. Padahal hanya kegiatan kecil-kecilan :D walaupun kondisi Ibu dalam keadaan sakit kaki yang masih belum kunjung sembuh :’)

Pagi pun berlalu menjadi siang hari yang terik. Jam pun sudah menunjukkan pukul satu siang. Aku masih menunggu kehadiran mereka datang untuk masak bareng. Senang... karena beberapa menit kemudian akhirnya salah satu member merespon di chat WA kapan harus datang dan apa yang harus dibantu. Aku pun mengatakan sekarang juga! Mereka pun menjawab bahwa ada resepsi pernikahan yang harus mereka datangi dan mungkin akan terlambat :) ketika itu aku hanya bisa pasrah dan mengatakan secara to the point kalau aku saja tidak menghadiri acara pernikahan senior aku karena akan masak bareng mereka. See... mereka tidak peduli.

Harapan ternyata hanya jadi wacana... disaat aku menununggu kehadiran mereka aku mengangsur apa yang bisa aku lakukan, tidak lupa dibantu Ibuku. Sekali lagi Ibuku masih dalam keadaan sakit. Dan kondisi ini yang membuat aku sedih parah banget karena harus merepotkan Ibu walaupun sebenarnya Ibu terlihat bersemangat dengan pekerjaan seperti ini. Tapi tetap saja....Uuuhh....sedih :’(

Hape selalu aku letakkan disamping sambil meramu setiap masakan, beberapa kali aku mengecek hape dan berharap mereka menginformasikan diri jika akan segera tiba. Tapi tidak terlihat ada tanda-tanda. Tak ingat pasti pukul berapa, aku kembali mengingatkan mereka melalui WA kapan akan datang dan memasak bareng. Sekali lagi mereka gak peduli dan bertanya hanya untuk basa-basi. Sejam kemudian sekitaran siap ashar mereka mengatakan akan segera otw tapi realitanya tidak begitu.

Aku masih menunggu....

Aku masih sibuk berkecimpung berdua bersama Ibu di dapur, sesekali aku meminta bantuan adik-adikku untuk membeli tambahan makanan lainnya. Makan siang pun sampai terlupa karena mempersiapkan segalanya. Jam lima sore semuanya telah selesai, makanan, minuman dan karpet telah dibentang. Walaupun teman yang diundang hanya beberapa orang saja, tapi niat Ibuku membantu luar biasa...mungkin karena aku juga belum pernah mengundang teman-teman secara spesial untuk makan bersama di rumah.

Setelah semua selesai, aku langsung menuju kamar. Entahlah....jujur.... letih dan lapar tidak terasa lagi. Entah kenapa perasaan kecewa terasa begitu berat dibanding semuanya. Aku benar-benar sedih, ternyata apa yang diharap tidak sesuai dengan espektasi. Bodohnya sampai nangis terisak-isak. Mungkin ini terkesan lebay, tapi inilah yang sesungguhnya yang aku rasakan.

Dan mereka pun datang... pas sebelum adzan maghrib berkumandang. Aku mengintip lewat jendela kedatangan mereka ketika memasuki pagar rumahku. Entah kenapa semakin pecah saja tangisan bodoh kayak gini. Mungkin inilah bukti kalau kamu dikecewakan sama orang yang kamu harapkan.

Kedatangan mereka benar-benar tidak ada aku sambut. Bukan karena aku tidak menghormati tamu, tapi aku tak bisa melihat mereka dalam keadaan kecewa kaya gini. Aku mengurung diri di kamar beberapa saat. Berkali-kali mereka telpon enggan aku angkat. Biarlah mereka, mengapa aku harus peduli disaat mereka mengabaikan aku? Pikirku.

Adikku sudah menyuruh aku bertemu mereka yang telah menunggu, melihat sikap aku yang aneh adikku sampai bertanya-tanya. Dan aku pun benar-benar gak tahan hingga melalui grup WA khusus ‘kami’ saja, aku mengirim chat, “Kenapa kalian baru datang? Janji kita semalam gak kayak gini :’( :’( :’( aku demi kalian semua aku tinggalin :’( tapi kalian demikian. Semua udah selesai, kalian tunggu aja.” Dan seperti biasa kata maaf sebagai pelipur dari mereka plus dengan alasan acara baralek tak terduga dari mereka. Senyumin aja...

Mengapa mereka bener-bener setega ini? pikirku. Membiarkan aku menyiapkan segalanya sendiri padahal ini adalah kegiatan bersama yang telah dijanjikan, mengapa mereka baru datang ketika maghrib? Apa yang ada dipikiran mereka saat itu?? apakah mereka ingin memulai memasak bada maghrib? apakah mereka tidak memikirkan kalau aku sendiri??

Seperti aku yang punya hajatan, padahal rencananya adalah kegiatan belajar masak yang hasilnya akan dicicipi oleh anak kelas. Jika aku kejam mungkin saja semua telah aku batalkan secara sepihak, tapi dikarenakan sudah terlanjur mengundang yaa begitulah... mungkin sudah rejeki mereka. Semoga Allah balas segala letih dan niat berserta kesediaan Ibuku.

Terima kasih Ibu yang telah bantuin aku menjamu teman-teman, maafkan anakmu ini yang suka sekali merepotkan. Jujur, dalam kegiatan kami ini tak ada niatan sama sekali membuat Ibuku ikutan sibuk-sibuk karena kami yang akan bekerja. Kalau tau akan seperti ini mungkin gak perlu menambah kecapekan Ibu, karena  jujur pun aku tidak ingin sibuk-sibuk sendiri jika tidak ada yang membantu kecuali emang buat hajatan pribadi keluarga.

Hufftt....

Mungkin dikecewakan oleh teman adalah hal yang lumrah. Maafan lalu selesai. Tapi yang namanya kecewa pasti akan terus teringat. Namanya juga hubungan, tidak ada hubungan yang baik-baik saja dan kalau baik-baik saja pasti ada sesuatu yang dipendam. Namun, jika seorang teman telah mengupayakan yang tebaik cobalah liat dan diperhatikan, apa yang akan kita rasakan bila kita berada diposisi orang yang kita kecewakan.

Janganlah banyak alasan ketika telah lebih dahulu membuat janji dan jika ada sebuah alasan yang rasional mungkin akan masuk akal. Tapi kalau dengan alasan hape rusak padahal punya hape lain untuk menghubungi atau pergi baralek yang sebenarnya bisa diwakilkan apalagi yang mengatakan akan pergi baralek sekitar jam 1 siang tapi baru sampai dirumah maghrib, itu sangatlah tidak rasional sekali, yang katanya otw dari jam 4 sore tapi baru datang magrib makin tidak rasional lagi. Karena jarak rumah yang hanya sekitar 15 menit dan kalau macet paling 20 menitan.

Yapp... aku pun kemudian menyuruh mereka untuk ambil air wudu dan langsung ke kamar aku untuk solat, kemudian aku pergi mandi. Huift... selesai mandi aku Cuma bisa memperhatikan wajah mereka satu satu sambil menanyakan kenapa baru datang. Sekali lagi aku masih mencoba tegar. Mungkin gak separah cerita seoarang anak yang berulang tahun dimana satupun temannya gak ada yang datang pada pesta ulang tahunnya. Tapi yang mananya kecewa hanya kita yang rasa.

Memperlihatkan wajah bahagia pada mereka lain halnya menjadi sebuah topeng hingga acara selesai karena kekecewaan yang tetap saja terasa. Entahlah bila perasaan kecewa itu tidak tertahan. Mungkin aku akan lebih mementingkan egoku untuk membatalkan saja. Wallahualam.

Kalau kata orang kita tidak bisa menilai seseorang dari satu kesalahan. Jika mereka berbuat salah sekali, maka tidak baik langsung men-judge mereka yang tidak-tidak. Bagaimana pun mereka adalah teman dekatku. Yang tau segala baik-burukku. Bercermin diri, aku pun mungkin bukan manusia sempurna, bisa saja aku juga punya salah dimata kalian, tapi masih kalian simpan rapat dan memaafkan aku. Aku juga bukan tipe seorang yang akan lupa kebaikan-kebaikan yang diberi lantas meninggalkan hanya karena satu kesalahan. Tidak ingin punya musuh atau rasa dendam. Bagiku ini semua seperti bumbu-bumbu pemanis yang akan membuat kita semakin dewasa dalam bersikap walaupun sebenarnya pahit terasa diawal.

Terima kasih, Hasna, Irvan, Hafri, Firman, Arizal yang telah datang, kalian mengembalikan mood aku. Dan terima kasih untuk sohibku yang bertiga karena telah datang dan membantu nyuci piring. Terima kasih untuk semuanya...semoga kekecewaan seperti ini tidak terasa lagi. Jangan kecewakan orang-orang terdekatmu. Semoga kita bisa berubah menjadi yang lebih baik lagi.

Wassalam